Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2015

Berbakti Kepada Orang Tua

Kewajiban paling besar yang harus ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah  dan Rasul-Nya adalah berbakti kepada orangtua, sebagimana yang Allah swt perintahkan dalam Al Quran surat An Nisaa’ ayat 36 : “Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” Rasulullah saw juga telah menyebutkan besarnya keutamaan berbakti kepada orangtua. Bahkan lebih besar dari jihad di jalan Allah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Ash-Shahihain, dari sahabat Abdullah ibnu Mas’ud z, beliau berkata: Aku bertanya kepada Nabi saw, “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau saw menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Nabi saw men

Mempersiapkan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-NYa ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri (suami-suami) dari jenismu sendiri,supaya kamu mendapatkan kehidupan yang tentram (sakinah),dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum : 30) Dalam ayat diatas Allah SWT menjelaskan bahwa yang berperan membuat keluarga menjadi sakinah ada dua faktor, yaitu mawaddah dan rahman. Dalam bahasa Indonesia padanan kedua kata itu adalah kasih saying. Mawaddah lahir dari sesuatu yang bersifat jasmani ( kecantikan,kegagahan) sedangkan rahmah lahir dari sesuatu yang bersifat rohani (hubungan batin). Dalam pergaulan suami istri,kedua faktor itulah yang berperan. Pada pasangan muda dimana yang laki-laki masih gagah dan wanita masih cantik,faktor mawaddahlah yang dominan. Sedangkan pada pasangan tua tatkala laki-laki tidak gagah lagi dan wanita tidak cantik lagi, yang lebih dominan adalah faktor rah

Bacaan Dzikir Yang Ringan Dalam Ucapan Namun Berat Dalam Timbangan

Diantara ucapan-ucapan dzikir yang sangat besar artinya bila kita ucapkan adalah lima  kalimat yang dalam al quran dinamakan Baqiyyatush Shaalihaat, yaitu manfaatnya akan terus menerus tiada putus-putus selamanya. Didalam hadist, Rasulullah saw menamakan kalimat itu dengan “ringan dalam ucapan tetapi berat dalam timbangan. Kalimat-kalimat tersebut adalah : 1.    Alhamdulillah Artinya segala puji bagi Allah. Kalimat ini dinamakan “Tahmid” (memuji). Bertahmid artinya memuji Allah dengan mengucapkan kalimat ini yaitu berterima kasih dan bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah riwayat dikatakan, apabila seluruh harta kekayaan dipermukaan bumi ini diserahkan kepada seseorang lalu orang itu mengucapkan Alhamdulillah maka ucapan Alhamdulillah lebih besar manfaatnya bagi orang itu daripada harta kekayaannya. “Sekiranya dunia dan seluruh harta kekayaan yang ada padanya diserahkan kepada seseorang dari umat-Ku ,lalu ia mengucapkan Alhamdulillah maka ucapan Alhamdulillah itu lebih baik dan

Mengingat Kematian

“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu,kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…”  (QS. An Nisaa : 78) Bagi manusia, mati merupakan suatu kepastian. Semakin besar angka umur seseorang berarti semakin dekat dirinya dengan kematian. Meskipun begitu banyak sekali manusia yang lupa akan mati,bukan berarti pikirannya lupa kalu dia akan mati,tapi lupa akan persiapan menghadapi mati. Orang yang mati harus punya persiapan,yaitu amal shaleh yang sebanyak-banyaknya utuk bisa berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan yang diridhoi-Nya. “Barang siapa mengharapkan perjumpaan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.”  (QS. AL Kahfi : 110) Karena itu setiap kita jangan sampai lupa kepada mati. Didalam islam memang ada perintah untuk selalu ingat mati. Dengan ingat mati,kita akan terangsang untuk memperbanak amal shaleh dan tidak suka menunda-nunda pelaksanaan dari niat u

Larangan-larangan Rasulullah SAW

Dalam kehidupan sehari-hari,disadari atau tidak,sering kita melakukan perbuatan yang sebenarnya dilarang oleh Rasulullah SAW. Hal ini dapat terjadi karena kejahilan (ketidak mengertian) kita terhadap sunnah Rasulullah SAW. Berikut ini beberapa hal yang dilarang Rasulullah SAW untuk kita lakukan. Larangan-larangan tersebut ada yang sampai pada tingkatan haran,ada yang sekedar makruh (dibenci oleh Allah SWT). Tapi jelas,meninggalkan laranga-larangan berikut ini adalah lebih utama. 1.    Melawak (memancing orang lain agar tertawa) dengan kebohongan “Celakalah bagi orang yang berkata dan berbohong untuk menjadikan orang lain tertawa karenanya. Celakalah ia,celakalah ia.” (HR. Ahmad,Tirmidzi dan Abu Dawud) 2.    Tertawa karena orang lain kentut “Rasulullah SAW melarang tertawa (menertawai orang) karena kentut.” (HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim) 3.    Terlalu banyak tertawa “Jangan banyak tertawa,karena sesungguhnya banyak tertawa itu mematikan hati.” (Shahif Al Jami’ Ash

Mencari Jodoh Menurut Islam,Tips Memilih Istri

Bismillaahirrahmaanirrahiimi, Sabda Rasulullah SAW : “Seorang wanita biasanya dinikahi karena empat hal,yaitu karena hartanya, karena nasabnya (keturunannya),karena kecantikannya dank arena agamanya. Maka utamakan memilih istri (wanita) karena agamanya. Kamu akan merugi (bila tidak memilih karena agamanya).” (HR. Bukhari,Muslim dan Abu Dawud)   Setiap orang yang berkeluarga pasti menginginkan kehidupan yang bahagia. Maka sebagai umat islam,kita harus memakai cara pandang dan petunjuk Allah dan Rasulullah SAW dalam membangun mahligai rumah tangga tersebut. Bagi laki-laki agar rumah tangganya bahagia, yang harus dilakukan degan cermat adalah saat mencari pasangan hidupnya (istri). Bila ia berhasil mendapatkan wanita shalihah sejati, Insya Allah keluarganya akan bahagia.   Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan laki-laki bila hendak memilik istri, antara lain : 1.    Utamakan Yang baik Kualitas Agamanya Faktor pertama ini adalah factor yang paling dominan

Keutamaan Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu merupakah sebuah aktivitas yang mutlak diperlukan setiap manusia, terlebih manusia mukmin. Apabila kita perhatikan isi Al Qur'an dan Al Hadist, maka akan kita dapati banyak perintah yang mewajibkan setiap muslim laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu, antara lain : "Menuntut ilmu adalah fardlu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan." (HR. Ibnu Abdu Bari) "Barang siapa menginginkan kebahagiaan di dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, dan barang siapa yang ingin (selamat dan bahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula, dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu tentang keduanya." (HR. Bukhari dan Muslim) Bagi seorang muslim, menuntut ilmu merupakan ibadah yang sangat afdhal. Disamping akan mendapatkan penghargaan disisi manusia, disisi Allah pun para ahlul 'ilmi memiliki kedudukan yang sangat mulia. Diantara keutamaan menuntut ilmu antara lain ; 1. Mendapatkan pahala yang besar di si

Sunah Setelah Bangun Tidur

Islam adalah agama yang indah, setiap aspek kehidupan telah diatur ataupun sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu yang akan kita bahas di sini adalah sunah-sunah Rasulullah SAW setelah bangun tidur. Berikut ini sunah-sunah Rasulullah SAW setelah bangun tidur ; 1. Membasuh wajah dengan tangan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda , “Rasulullah kemudian bangun tidur, lalu duduk sambil mengusap (bekas) tidur di wajah beliau dengan tangan beliau”. (HR. Muslim) 2. Membaca doa bangun tidur. Alhamdulillaah illadtii ahyanaa ba’da maa a maa tanaa wa i layhi nnusyuw ru. Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku setelah mematikan aku dan kepada-Nya-lah aku kembali. (HR. Bukhari) 3. Memakai siwak. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ketika bangun tidur menggosok mulutnya dengan siwak”. (Muttafaq’alaih) 4. Menghisap air ke dalam hidung. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tatka