Maxence Buttey | ex-Politisi Partai Anti Islam Perancis
Bismillah …
Sungguh Allah Maha Berkehendak, yang membolak-balikkan hati siapa saja yang dikehendaki-Nya. Ada hamba-Nya yang dulu berada di barisan depan dalam mengobarkan permusuhan terhadap Islam, namun setelah mendapatkan hidayah-Nya, ia kemudian berbalik menjadi orang di barisan depan yang menjaga kemuliaan agama Islam, hingga memotivasi banyak orang kembali pada fitrah-Nya.
Melalui jurnal Seri Menjemput Hidayah ini, kita bisa mengambil pelajaran bagaimana mereka yang dulunya benci, lalu berbalik, gigih mencari kebenaran, dan berjuang menjemput hidayah-Nya. Selamat menyimak.
Setelah politisi dari Belanda dan Swiss yang dikupas pada edisi MH sebelumnya, kini politisi dari Perancis di tengah-tengah gelombang Islamofobia di benua Eropa. Siapa dia?
#3 – Maxence Buttey
Siapa yang menyangka bahwa di tubuh partai sayap kanan Perancis pimpinan Marine Le Pen, Front National (FN), ternyata ada kadernya yang berbalik arah? Dari membenci Islam kemudian mencintainya secara kaffah. Padahal Partai FN sejak lama mengagendakan kampanye anti-Islam, sangat aktif menekan Muslim termasuk melalui kampanye larangan hijab dan anti-imigran, juga menolak adanya pasokan daging halal di sekolah.
Alhamdulillah, kader FN bernama Maxence Buttey telah memeluk Islam setelah melalui perjuangannya selama 3 tahun menjemput hidayah. Maxence yang menjadi anggota dewan kota di Noisy le Grand, Prancis, kemudian membuat video pengakuan, lalu video tersebut dikirimkan melalui surat elektronik kepada para pertinggi dan kolega partainya pada 25 Oktober 2014.
Selain berisi pengakuannya, video berdurasi 10 menit 59 detik itu berisi pujian untuk Al-Qur’an, penjelasan tentang mukjizat ilmiah Al-Qur’an. terhadap berbagai fenomena alam. Mulai terbentuknya alam semesta, susunan Bumi, hingga proses hidup manusia. Video itu menegaskan bahwa seluruh isi Al-Qur’an benar adanya. Maxence mengatakan bahwa lebih dari 500 ayat yang berbicara tentang sains tanpa kesalahan, tidak ada kontradiksi dalam bidang astronomi, bilologi, fisika, geologi.
ALASANNYA MENJADI MUSLIM
Maxence mengaku menjadi Muslim lantaran keyakinannya terdahulu, Katolik, penuh inkonsistensi. Sebaliknya, ketika membaca Al-Qur’an secara menyeluruh, ia menyimpulkan bahwa Islam merupakan agama terbuka.[1]
Maxence bukan baru saja mengenal Islam. Dia pertama kali mengenal agama ini pada usia 19 tahun. Dia tahu agama ini dari seorang teman di sekolah. Namun kala itu dia belum tertarik dengan ajaran Islam dan memilih bergabung ke Partai Front Nasional yang ingin menjauhkan Prancis dari kaum imigran dan juga Islam.
Maxence bukan baru saja mengenal Islam. Dia pertama kali mengenal agama ini pada usia 19 tahun. Dia tahu agama ini dari seorang teman di sekolah. Namun kala itu dia belum tertarik dengan ajaran Islam dan memilih bergabung ke Partai Front Nasional yang ingin menjauhkan Prancis dari kaum imigran dan juga Islam.
Pemuda kelahiran 3 Januari 1992 ini “kembali dekat” dengan Islam saat gencar berkampanye menuju kursi Dewan Kota Noisy-de-Grand awal tahun 2014. Saat itulah dia intens bertemu dengan seorang imam muslim. Dari pertemuan itu mereka intens berdiskusi tentang Islam dan dunia muslim.
Setelah lama bertukar pikiran dengan sang imam, Maxence mulai serius mendalami Islam. Ia sungguh-sungguh mempelajari Al-Qur’an. Hingga kemudian menemukan berbagai kebenaran dalam Al-Qur’an, khususnya tentang ilmu pengetahuan. Bahkan dia mengakui bahwa Kitab Suci Al-Qur’an sangat konsisten dan tak ada pertentangan.
Selain kagum dengan Al-Qur’an, Maxence juga mengaku masuk Islam karena sulit menerima versi resmi peledakan Gedung World Trade Center 11 September 2001, yang menuding kelompok Islam sebagai pelakunya. Dia juga tak bisa percaya dengan kasus Mohammed Merah, yang dituduh membunuh tujuh orang dalam sebuah serangan di Prancis tahun 2012.
Setelah hatinya mantap, pada bulan Juli tahun 2014 itu dia mengucap Syahadat. Mendeklarasikan diri sebagai muslim. Allahu Akbar!
Lantas mengapa ia membuat video dan membagikannya kepada para koleganya termasuk para petinggi partai-nya?
Ini alasannya?
Ini alasannya?
Saat itu, kabar dengan cepat menyebar. Koleganya di internal partai langsung kasak-kusuk. Menggunjingkan pemuda 22 tahun yang masuk Islam itu. Tentu dengan sudut pandang mereka, yang memahami Islam dan Al-Qur’an dengan alakadarnya. Sehingga Maxence pun memutuskan mengirim video itu untuk menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan pesan yang benar.
“Front National membela yang lemah, menolak suku bunga tinggi sebagai dampak utang negara, dan menentang praktik riba, … nah, ajaran Islam juga mendorong hal itu semua” kata Maxence.
Okey, mari kita simak bersama video yang ia buat tersebut:
MENERIMA BERBAGAI PENENTANGAN
Video kiriman Maxence itu bisa jadi membuat kaget banyak orang penerimanya. Berbagai respon yang disampaikan para anggota Partai FN itu sebagai bukti bahwa hati para politisi itu seperti terbakar dan cemas. Sebab pengirim video itu bukan orang asing, melainkan kolega mereka sendiri, Maxence Buttey. Kader partai yang pada bulan April 2014 terpilih sebagai anggota Dewan Kota di Noisy-le-Grand, Paris, Perancis.
Video itu membuat pucuk pimpinan Partai Front Nasional Prancis, Marine Le Pen, gerah. Media-media Prancis bahkan menulis bahwa video itu telah memalukan partai yang didirikan oleh ayah Marine, Jean-Marie Le Pen, itu. Apalagi dilakukan oleh kader partai.
Tentu saja, keputusan Maxence menjadi Muslim ditentang oleh partainya yang selama ini mereka terkenal sinis pada Islam. Mereka bersuara keras menolak apa yang mereka sebut sebagai “Islamisasi Prancis”. Partai FN sangat getol mengadopsi paham anti-Islam selama bertahun-tahun.
Reaksi keras juga muncul dari Sekjen FN, Jordan Bardella. Ia mengatakan, “Agama adalah pilihan pribadi yang akan kami hormati, tapi jangan dimasukkan ke dalam ruang aktivitas politik kami. Video dakwah yang dikirim Maxence tak dapat diterima!”
Apakah Maxence menerima begitu saja arahan Jordan Bardella?
Tentu saja ia tidak mau. Sebab selama ini para politisi itu telah memerangi Islam, mendiskreditkan umat Islam Prancis dengan opini-opini palsu. Melalui video yang dia kirimkan kepada mereka itu untuk meluruskan dan menjelaskan kebenaran Al-Qur’an. Pesan yang tidak pernah dipahami oleh para politisi itu.
Tentu saja ia tidak mau. Sebab selama ini para politisi itu telah memerangi Islam, mendiskreditkan umat Islam Prancis dengan opini-opini palsu. Melalui video yang dia kirimkan kepada mereka itu untuk meluruskan dan menjelaskan kebenaran Al-Qur’an. Pesan yang tidak pernah dipahami oleh para politisi itu.
Pada akhirnya, Maxence dikenakan sanksi, yaitu dikeluarkan dari keanggotaan partai. Namun Partai FN tak bisa mencopot Maxence sebagai Anggota Dewan Kota Noisy-le-Grand. Sebab, ia dipilih rakyat.[2]
Belakangan, keputusan memecat Maxence sebagai anggota partai dianulir Partai FN. Mereka takut dicap anti agama. Sehingga statusnya tetap anggota partai, namun tanpa jabatan apapun.
Maxence bukan tak sadar dengan risiko-risiko itu. Dia siap menerima sanksi apapun dari partai akibat tindakan itu. Bahkan, dia sadar sepenuhnya langkahnya masuk Islam dan mengirim video ini akan mengecewakan masyarakat yang telah memilihnya menjadi Dewan Kota.
“Beberapa pemilih saya akan kecewa dengan putusan saya. Tapi saya siap menjelaskan kepada mereka bahwa Islam memiliki misi kebersamaan,” kata dia. “Saya menolak kebijakan larangan berhijab. Saya percaya Islam tidak menyuruh umatnya percaya untuk memenggal kepala orang,” tambahnya.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari keislaman Maxence Buttey adalah keberanian dan keteguhan iman. Ia adalah politisi muda Prancis yang masuk Islam karena menemukan kebenaran dalam Al-Qur’an. Sekali meyakini Islam, dia berani mengambil segala risiko untuk mempertahankan iman dan memberikan penjelasan yang benar tentang agama yang dia yakini. Meski dengan resiko terburuk: dipecat dari partai!
Allahu Akbar!
sumber : Bang Iwan Yuliyanto
Comments
Post a Comment