Skip to main content

Rumus Jitu Aa Gym, Hadapi Persoalan Hidup

Kalau saya sebut “Aa Gym”, apa yang terbersit kali pertama di benak Anda? Yeeep, pasti masalah poligami doi kan? Eits. Kita nggak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah tangga seseorang. Istilahnya nih, “You never really know a man until you understand things from his point of view…” daaan, kita kan enggak pernah “in his shoes” kan? 
Aa' Gym in ACTION!
Aa’ Gym in ACTION!
Jadi, skip lah yaaa, soal poligami :) Itu hak beliau pribadi dan sama sekali saya nggak ada urusan dengan itu, ingat ambil yang baik buang yang buruk...
***
Seolah “hujan penuh berkah” yang mengguyur padang pasir nan kering kerontang. Laksana air segar, yang membasahi kerongkongan setelah sekian jam berpuasa. Gitu deh, rasanya manakala denger tausiyah Aa Gym. Asli, segeeerrr banget. Barangkali, ceramah doi jadi lebih asyik, lantaran gayanya yang khas, santai, bersahabat dan sama sekali tak menggurui. Saya kemas dalam bentuk (seolah) tanya jawab ya. Cekidot :))

Bagaimana cara efektif agar kita bisa menghadapi persoalan hidup?

Sebelumnya, harus kita pahami terlebih dulu. Jangan menganggap persoalan sebagai sesuatu yang merendahkan diri kita. Coba, saya tanya, Rasulullah itu hidupnya banyak ujian? Banyak masalah? Sering dihina, dicaci dan dimusuhi banyak orang? Nah, bagaimana sosok Rasul? Beliau manusia yang mulia kan? Persoalan adalah sesuatu yang mengangkat derajat seseorang. Justru jangan bangga ketika tidak ada persoalan dalam hidup kita. Pada intinya ujian itu bisa berupa kelapangan/kemudahan dan kesempitan/kesusahan. Ujian kelapangan itu yang lebih bahaya. Karena ketika berada dalam kondisi lapang, kita cenderung sedikit mengingat Allah.
Salah satu ulama pernah berkata, “Tidak bisa seseorang meraih saripati ilmu tauhid, bila belum mengamalkan ilmu kelapa.” Apa itu? Kita lihat, kelapa itu dijatuhkan dari pohon, dijambak sampai gundul, digetok pakai golok, dicungkil sampai copot, disisir, lalu diparut, dan diperas! Percayalah, dengan mengalami persoalan hidup, kita justru bisa mendapatkan banyak kebaikan. Saya pernah berada di masa-masa hidup penuh pujian. Kemudian, kondisi berbalik. Saya dicaci di infotainment dan sebagainya. Tapi dari situ, Alhamdulillah, ketika menghadapi ujian yang berat, anak-anak saya malah jadi hafidz. Pesantren jadi ramai. Persoalan hidup itu tidak bahaya, karena semua sudah diukur oleh Allah. Yang bahaya adalah, manakala kita salah dalam menyikapi persoalan hidup.
IMG_2858 IMG_2859
Boleh dibagi kepada keluarga sejuk NH, rumus yang Anda praktikkan dalam menghadapi persoalan hidup?
Rumus pertama, kita harus siap menghadapi yang cocok dan yang tidak cocok dengan keinginan. Mustahil semua keinginan kita terwujud, atau hidup kita semuanya cocok terus dengan apa yang kita mau. Misalnya, setiap orang tentu ingin selalu sehat. Padahal, ada masanya kita harus menghadapi sakit. Sakit dan sehat itu hanya episode kehidupan. Berapa banyak orang menjadi mulia karena sakit, dan berapa banyak orang yang hina ketika ia sehat. Setiap takdir ada jalannya. Jangan pernah berprasangka buruk. Tugas kita hanyalah: (1). Meluruskan niat lillahit ta’ala; (2). Sempurnakan ikhtiar di jalan Allah; (3). Pasrahkan dengan tawakkal. Orang yang sakit hati pasti tidak tawakkal, karena merasa keinginannya paling benar.
Rumus kedua, kalau sesuatu sudah terjadi, maka kita harus ridho. Orang stres itu bukan karena kenyataan, tapi karena tidak terima kenyataan. Terimalah takdir yang ada, sambil kita terus berikhtiar untuk takdir yang lebih berkah. Orang depresi karena tidak terima takdir. “Sulit” itu kan persepsi kita. Pujian dan cacian itu sama saja, bergantung pada bagaimana cara kita menyikapinya.
IMG_2980 IMG_2981 IMG_3026 IMG_3027
Rumus ketiga, Jangan mempersulit diri. Mudahkan, jangan dibuat ribet. Karena, rasa sakit itu sebanding dengan tingkat “ketergantungan” kita pada makhluk. Manakala kita begitu “bergantung” pada uang, misalnya, lalu uang itu hilang, maka rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Sebenarnya, orang yang paling sengsara itu mereka yang menginginkan sesuatu yang tidak ada takdirnya. Ridho, ridho, kita harus ridho. Misalkan ban kita pecah. Jangan sedih. Setelah ucapkan innalillahi, kita pahami bahwa artinya ada rezeki tukang ban di dompet kita. Aduh, tapi ngedorong motornya masih jauh! Ya, pahami, bahwa memang kita kudu olahraga. Enak kan, hidup kalau ridho seperti itu.
Dihina orang tak akan rugi. Nabi Muhammad saja, yang begitu mulia juga kerap dihina. Justru, kalau ada orang nggak suka sama kita, ini kesempatan baik supaya kita instropeksi. Apa iya kita melakukan keburukan sebagaimana yang ia katakan? Lalu, anggap saja, orang yang sebel sama kita itu, sebenarnya sayang dengan diri kita, wong dia selalu ingat kita siang dan malam. Iya kan?
Yang bahaya, kalau kita yang sebel sama tetangga. Giliran tetangga naik gaji, eh, kita naik tensi. Rugi.
Rumus keempat, evaluasi diri.  Coba kita baca Surat An-Nisa ayat 79. Karunia apapun yang kamu peroleh PASTI dari Allah. Sementara keburukan apapun MUTLAK dari diri kamu sendiri. Orang bisa tobat kalau dia merasa sebagai sumber musibah. Sementara orang nggak bisa tobat kalau dia merasa sebagai korban.
Ingat sabda Rasul, “Laa taghdhob, walakal Jannah.” Jangan marah, bagimu surga. Para pemarah susah ke surga, karena pahalanya habis. Janganlah kita banyak mikir dan komentar yang tidak perlu. Ayo terus evaluasi diri.
Rumus kelima, cukuplah Allah sebagai penolong kita. Manakala kita bersandar pada “sesuatu”, tentu ada rasa takut kehilangan “sesuatu”. Misal, kita bersandar pada jabatan. Dengar kata mutasi, eh kita malah dengarnya mutilasi. Ya itu tadi, makin bersandar pada makhluk, makin capek. Makin ingin dipuji dan dicintai, rasanya makin sakit hati.
Terus camkan dalam diri, bahwa bergaul dengan manusia bukan berarti kita mengharapkan sesuatu dari manusia lain. Jangan berharap disayangi atau diberi, tapi berharaplah untuk makin menyayangi dan memberi. Kita akan merasa lebih tenang, ketika tidak banyak berharap. Ingatlah, bahwa kita tidak dirancang untuk menyelesaikan persoalan. Dengan adanya persoalan, kita dekati Allah, dengan jalan tobat dan taat kepada-Nya. Maka, kita akan menjadi tenang, ada jalan keluar dan persoalan hidup kita beres, atas izin Allah.(*)


Comments

Popular posts from this blog

Wow! Cewek Jepang Cantik Berjilbab

Akhir-akhir ini, nama Hana Tajima Simpson menjadi topik perbincangan di kalangan blogger Muslimah. Di kalangan para blogger, nama perempuan blasteran Jepang-Inggris itu dikenal karena gaya berjilbabnya yang unik dan lebih kasual. Sosok Hana pun telah menghias sejumlah media di Inggris dan Brazil. Hana yang dikenal sebagai seorang desainer membuat kejutan lewat produk berlabel Maysaa. Produk yang telah dilempar ke pasaran dunia itu berupa jilbab bergaya layers (bertumpuk). Melalui label itu, Hana mencoba memperkenalkan gaya berbusana yang trendi, namun tetap sesuai dengan syariat Islam di kalangan Muslimah.   Kini, produk busana Muslimah yang diciptakannya itu tengah menjadi tren dan digandrungi Muslimah di negara-negara Barat. Semua itu, tak lepas dari kegigihannya dalam mempromosikan Maysaa. Tak cuma itu, kini namanya menjadi ikon fesyen bagi para Muslimah di berbagai negara. Mengenai gaya berjilbab yang diusung Hana, skaisthenewblack.blogspot menulis, “Dia (Hana) memilik...

KISAH NYATA MENGERIKAN DIBALIK FILM MASHA AND THE BEAR

Langsung aja gan: Masha and the Bear menceritakan tentang kehidupan anak kecil bernama Masha bersama seekor Beruang baik pensiunan sirkus. Tapi kalian tau ga, ada cerita kelam dari animasi tersebut. 1. Masha sebenarnya sudah mati, iya benar sudah mati. yang kalian lihat di acara televisi adalah untuk mengenang Masha . Di dunia nyata, Masha adalah anak perempuan biasa. Sampai suatu hari datang sirkus keliling di daerahnya, Masha sangat senang dan meminta orang tuanya untuk pergi ke sirkus itu. Di sirkus mereka melihat banyak pertunjukan, tapi entah mengapa Masha lepas dari pengawasan orang tuanya. Kemudian Masha mengendap-endapke sebuah tempat, masalahnya tempat itu adalah kandang beruang. Singkatnya Masha mati dimakan oleh beruang, dan orang tua mereka pun depresi berat. Iyahhhhhh, selain itu di dalam animasi. Orang tua Masha tidak pernah terlihat di dalam acara, karena depresi berat orang tua Masha akhirnya bunuh diri. 2. si beruang merupakan figure ayah bagi Masha (...

KEMEGAHAN MASJID NABAWI BESERTA SEJARAHNYA

Pada kesempatan kali ini abang akan membagikan sedikit ilmu, semoga bisa menambah pengetahuan. Setidaknya ada 232 buah pilar atau tiang di Masjid Nabawi. Di antara ratusan pilar tersebut, ada beberapa pilar yang memiliki sejarah dan arti khusus. Meskipun beberapa kali mengalami perluasan –Alhamdulillah-, tempat-tempat tiang-tiang ini tetap terjaga. Sekarang, tiang-tiang itu diberi tanda untuk dikenali para peziarah. Pada masa Rasulullah ﷺ, tiang-tiang Masjid Nabawi terbuat dari pohon kurma. Tiang-tiang tersebut terletak di Raudhah Syarifah yang luasnya 144 m 2 . Berikut ini adalah nama-nama tiang (usthuwaanah) yang berada di dalam Raudhah Masjid Nabawi: Al-Usthuwaanah al-Mukhalqah Al-Usthuwaanah al-Qur’ah atau Usthuwaanah Aisyah Usthuwaanah At-Taubah/Usthuwaanah Abu Lubabah Usthuwaanah As-Sarir Usthuwaanah Al-Haras Usthuwaanah al-Wufud Banyak orang yang mengunjungi masjid Nabi tidak menyadari pilar ini atau tidak mengetahui latar belakang sejarahnya. Mudah-mu...