Sosok ayah dalam keluarga tentunya tidak kalah penting dengan seorang ibu. Ayah dan ibu ibarat dua sayap burung yang bergerak seirama sehingga terbentuk keharmonisan dalam perjalanan sebuah keluarga.
Menjadi sosok ayah yang ideal memang tidak mudah. Perlu ilmu juga usaha agar perannya benar-benar mengantarkan anak menjadi pribadi yang shalih sesuai harapan orangtuanya. Mendidik anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, ayah dan ibu. Gagalnya orang tua dalam mendidik anak bisa mengakibatkan perilaku-perilaku anak yang tidak terpuji, yang jauh dari nilai-nilai Islam.
Peran seorang ayah secara sederhana bisa dikelompokkan dalam dua bagian, pertama peran seorang ayah di dalamaktivitas publik (eksternal) dan peran ayah dalam aktivitas privat (internal). Seyogyanya ayah berusaha optimal dalam dua area tersebut. Karena kelak anak butuh role model dalam area publik maupun privat.
Peran ayah di area publik.
1. Pekerja
Islam memberikan tanggung jawab mencari nafkah pada suami. Hukum menafkahi keluarga adalah wajib. Dengan begitu, seorang ayah harus berusaha sungguh-sungguh dalam mengupayakan nafkah keluarga, tidak menelantarkan mereka. Ayah harus punya visi kedepan terkait dengan kehidupan keluarga dari aspek finansial. Karena seiring dengan pertumbuhan buah hati, kebutuhan hidup semakin meningkat.
1. Pekerja
Islam memberikan tanggung jawab mencari nafkah pada suami. Hukum menafkahi keluarga adalah wajib. Dengan begitu, seorang ayah harus berusaha sungguh-sungguh dalam mengupayakan nafkah keluarga, tidak menelantarkan mereka. Ayah harus punya visi kedepan terkait dengan kehidupan keluarga dari aspek finansial. Karena seiring dengan pertumbuhan buah hati, kebutuhan hidup semakin meningkat.
2. Produktif bagi Masyarakat
Di tengah berbagai kesibukan yang dilakukan ayah. Seorang ayah tetaplah menjadi bagian integral dari masyarakat. Ayah yang bisa memberikan kontribusi lebih ke tengah masyarakat akan menjadi teladan bagi anak-anak. Ayah tak segan-segan ikut kerja bakti di kampung, menjadi aktivis sosial atau membantu tetangga yang membutuhkan.
Di tengah berbagai kesibukan yang dilakukan ayah. Seorang ayah tetaplah menjadi bagian integral dari masyarakat. Ayah yang bisa memberikan kontribusi lebih ke tengah masyarakat akan menjadi teladan bagi anak-anak. Ayah tak segan-segan ikut kerja bakti di kampung, menjadi aktivis sosial atau membantu tetangga yang membutuhkan.
3. Aktivis dakwah
Di tengah carut marutnya kondisi masyarakat. Aktivitas yang paling mulia adalah menjadi aktivis dakwah. Ayah diharapkan bisa mengambil peran dalam agenda dakwah di tengah umat. Memberikan kontribusi optimal agar umat lekas bisa terbebas dari aturan kehidupan yang menyusahkan ini (sistem kapitalisme).
Di tengah carut marutnya kondisi masyarakat. Aktivitas yang paling mulia adalah menjadi aktivis dakwah. Ayah diharapkan bisa mengambil peran dalam agenda dakwah di tengah umat. Memberikan kontribusi optimal agar umat lekas bisa terbebas dari aturan kehidupan yang menyusahkan ini (sistem kapitalisme).
Peran ayah di area privat.
1. Pendidik
Menjadi ayah harus berwawasan luas. Sepintar apapun istri, tetap ada kondisi dimana istri membutuhkan saran dan masukan dari ayah. Pendidikan anak tidak bisa diserahkan semuanya kepada istri. Ada kondisi dimana ayah membantu dan mengajarkan pelajaran tertentu. Ayah yang abai dari anak-anak tidak akan dekat secara emosional dengan mereka.
1. Pendidik
Menjadi ayah harus berwawasan luas. Sepintar apapun istri, tetap ada kondisi dimana istri membutuhkan saran dan masukan dari ayah. Pendidikan anak tidak bisa diserahkan semuanya kepada istri. Ada kondisi dimana ayah membantu dan mengajarkan pelajaran tertentu. Ayah yang abai dari anak-anak tidak akan dekat secara emosional dengan mereka.
2. Pelindung
Ayah juga harus bisa mengayomi keluarga, memiliki sifat kasih sayang dan lembut kepada keluarga . Dalam surat Ali Imran 159 Allah berfirman :
Ayah juga harus bisa mengayomi keluarga, memiliki sifat kasih sayang dan lembut kepada keluarga . Dalam surat Ali Imran 159 Allah berfirman :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Maka Ayah tidak boleh berkata kasar. Jangan sampai kekerasan terhadap anak membuat anak-anak trauma berada dirumah.
3. Hakim
Ayah adalah pemimpin dalam keluarga. Posisi sebagai pemimpin mengharuskan seorang ayah untuk memberikan keputusan terhadap berbagai permasalahan. Ayah harus tegas, bijaksana, berwibawa serta adil dalam memutuskan masalah. Ayah tidak boleh plin plan dalam suatu perkara. Saat istri bimbang dalam sebuah perkara, ayah harus siap mengambil alihnya. Ketika anak-anak berselisih, ayah harus memberikan keputusannya dengan tepat.
Ayah adalah pemimpin dalam keluarga. Posisi sebagai pemimpin mengharuskan seorang ayah untuk memberikan keputusan terhadap berbagai permasalahan. Ayah harus tegas, bijaksana, berwibawa serta adil dalam memutuskan masalah. Ayah tidak boleh plin plan dalam suatu perkara. Saat istri bimbang dalam sebuah perkara, ayah harus siap mengambil alihnya. Ketika anak-anak berselisih, ayah harus memberikan keputusannya dengan tepat.
4. Sahabat
Menjalin persahabatan dengan istri berarti ayah harus menyiapkan diri sebagai tempat curhat utama dari istri. Ayah juga harus bersahabat dengan anak dan itu berarti harus memahami karakter anak, menyelami dunia mereka. Tidak boleh dengan alasan mencari nafkah, ayah kehilangan waktu dengan mereka. Sahabat Abu Darda ra. pernah ditegur oleh sahabat Salman Al Farisi karena terlalu mementingkan ibadah dan mengabaikan hak-hak istri dan anak-anaknya.
Menjalin persahabatan dengan istri berarti ayah harus menyiapkan diri sebagai tempat curhat utama dari istri. Ayah juga harus bersahabat dengan anak dan itu berarti harus memahami karakter anak, menyelami dunia mereka. Tidak boleh dengan alasan mencari nafkah, ayah kehilangan waktu dengan mereka. Sahabat Abu Darda ra. pernah ditegur oleh sahabat Salman Al Farisi karena terlalu mementingkan ibadah dan mengabaikan hak-hak istri dan anak-anaknya.
Demikianlah peran ayah di area publik dan privat. Semoga bisa diaplikasikan oleh setiap ayah agar dapat terbentuk keluarga syurga yang diharapkan setiap keluarga. Aamiin.
Comments
Post a Comment