Bismillah …
Seandainya Anda tinggal di sebuah rezim yang keras perlawanannya terhadap Islam. Saat itu Anda masih duduk di bangku sekolah, dan ada seorang guru memerintahkan kepadamu untuk menggambar Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. Pertanyaannya: apa yang akan Anda lakukan?
Mari belajar menyikapinya pada anak laki-laki dalam film pendek ini.
Ini sebuah film pendek yang berlatar belakang tragedi penembakan di Charlie Hebdo, Prancis. Film pendek berjudul: “Dessinez le Prophete (Draw the Prophete)” menceritakan peristiwa ada seorang guru yang meminta murid-muridnya menggambar Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. “Gambarlah Nabi Muhammad, seolah-olah ia menjadi halaman depan koran Charlie Hebdo besok,” kata sang guru. Kemudian ada seorang siswa muslim mengangkat tangan pertanda ingin menyampaikan sesuatu, mungkin sebuah keberatan, namun sang guru dengan tegas mengatakan: “Tidak ada pertanyaan!”.
Ini sebuah film pendek yang berlatar belakang tragedi penembakan di Charlie Hebdo, Prancis. Film pendek berjudul: “Dessinez le Prophete (Draw the Prophete)” menceritakan peristiwa ada seorang guru yang meminta murid-muridnya menggambar Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. “Gambarlah Nabi Muhammad, seolah-olah ia menjadi halaman depan koran Charlie Hebdo besok,” kata sang guru. Kemudian ada seorang siswa muslim mengangkat tangan pertanda ingin menyampaikan sesuatu, mungkin sebuah keberatan, namun sang guru dengan tegas mengatakan: “Tidak ada pertanyaan!”.
Siswa tersebut pun tercenung sembari memikirkan bagaimana menyelesaikan tugas tersebut. Akhirnya dia mendapat inspirasi untuk menulis saja kalimat-kalimat di atas kertas tersebut dengan harapan bisa menyadarkan gurunya.
Seusai menyelesaikan tugasnya, siswa itu meletakkan kertas tugasnya di bagian paling bawah tumpukan di meja gurunya.
Inilah yang ditulisnya:
Wahai yang tercinta Rasulullah.
Hari ini di sekolah, guru meminta kami menggambar wajahmu.
Aku suka menggambar, tapi aku tidak pernah melihatmu.
Lalu aku menutup kedua mataku. Dan aku melihat air mata ibu saat membaca kisah mengenai dirimu.
Aku melihat ayah shalat sepanjang malam.
Aku melihat wajah kakak tersenyum meski dia baru saja dihina orang di jalan.
Aku melihat sahabatku meminta maaf meski sebenarnya akulah yang bersalah.
Aku suka menggambar, tapi aku tidak pernah melihatmu.
Lalu aku menutup kedua mataku. Dan aku melihat air mata ibu saat membaca kisah mengenai dirimu.
Aku melihat ayah shalat sepanjang malam.
Aku melihat wajah kakak tersenyum meski dia baru saja dihina orang di jalan.
Aku melihat sahabatku meminta maaf meski sebenarnya akulah yang bersalah.
Aku ingin melukiskan semua gambaran ini.
Di sini orang-orang ingin melihat semuanya, menyaksikan semuanya. Tapi aku menutup kedua mataku. Dan aku melihatmu datang kepadaku, kepada kami semua, dengan senyum yang paling sempurna. Bagaimana mungkin aku bisa melukiskan senyum yang sempurna itu?
Di sini orang-orang ingin melihat semuanya, menyaksikan semuanya. Tapi aku menutup kedua mataku. Dan aku melihatmu datang kepadaku, kepada kami semua, dengan senyum yang paling sempurna. Bagaimana mungkin aku bisa melukiskan senyum yang sempurna itu?
Tetapi, bu guru tidak memberiku kesempatan bicara saat aku ingin menjelaskan hal-hal itu. Aku tidak menyalahkannya. Mungkin saja ia tidak pernah belajar mencintai seseorang yang tidak dilihatnya. Tapi aku, … aku mencintaimu meski tak pernah melihatmu.
Memang aku tak begitu pandai menggambar, tetapi aku ingin menulis. Aku ingin menulis kepadamu, Ya Rasulullah. Andai saja engkau bisa kembali hadir pada kami selama beberapa jam, beberapa detik, atau beberapa saat saja, mungkin ia akan dapat memahami.
……….
……….
Anak laki-laki itu menulis lafaz Muhammad dalam bahasa arab di balik kertas. Sang guru merenung dan tersenyum saat membacanya di kursi taman, sepertinya tulisan itu amat menyentuh perasaannya.
Mokhtar Awards (Paris) mengunggah video ini ke Youtube pada 09 Agustus 2015. Dalam keterangannya, film tersebut terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi setelah demonstrasi di Prancis pada tanggal 11 Januari 2015. Film berdurasi 4:40 menit ini bercerita tentang sosok Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam dan kedamaian yang diajarkannya. Namun juga memberi gambaran bagaimana respon dunia terutama Prancis paska kejadian Charlie Hebdo.
Selamat menyaksikan film “Dessinez le Prophete”. Semoga bermanfaat.
Salam hangat tetap semangat,
sumber : Iwan Yuliyanto
sumber : Iwan Yuliyanto
Comments
Post a Comment